Sepertinya memang sudah suratan takdir, sejak kecil Tapasya menganggap Ichcha telah merampas ibu, ayah, dan kebahagiaannya. Suratan takdir pula jika Ichcha tumbuh menjadi gadis yang selalu mengalah dan berusaha membahagiakan Tapasya.
Ichcha rela melepas Verr untuk Tapasya. Tapasya dinikahkan oleh seorang anak pelayan yang sangat direndahkannya. Ia juga tak memiliki hati besar dibandingkan Ichcha, anak seorang pelayan.
Awalnya Tapasya baik-baik saja Ichcha bersama Veer, karena ia memang tidak menyukainya. Ia ttidak cocok dengan Veer yang lurus-lurus saja dan terlalu monoton. Tapi rasa iri dan dengki serta hasutan dari neneknya membuatnya berbalik total. Hanya gara-gara Ichcha mendapatkan gelang berlian dan barang-barang bagus lain dari Veer yang memang kaya sedangkan Sid pacarnya hanya memberinya kalung permata kecil. Ia marah. Ia tidak rela Ichcha menjadi nyonya bangsawan yang lebih kaya dari dirinya.
Veer pun menghadapi masalah dari keluarganya. Keluarganya tidak setuju sama sekali niatinya hendak menikah dengan Ichcha, putri seorang pelayan. Namun Veer memaksa hingga akhirnya keluarganya setuju. Prosesi pernikahan pun dimulai dan Keluarga Bundela mengirimkan hantaran pengantin yang banyak dan mewah. Tapasya merasa iri dengan semua yang didapatkan Ichcha. Ia pun dengan liciknya merencanakan untuk menghancurkan segalanya dan hendak memiliki Veer hanya untuk dirinya. Nenek yang mengetahui rencana Tapasya pun mendukung rencana jahat itu.
Saat upacara Henna, Tapasya mengganti gaun kiriman dari ibu Veer untuk Ichcha dengan gaun miliknya yang sangat norak. Ia pun merias Ichcha dengan menor hingga ibu Veer mengira Ichcha yang miskin sengaja hendak mempermalukannya. Veer dan Ichcha memutuskan untuk menikah, Tapasya mendengar berita tersebut menjadi frustasi dan sangat iri.
Pada hari pernikahan Veer dan Ichcha, Tapasya nekad mendesak Veer untuk menikah denganya saja. Veer akhirnya faham dengan sifat Tapasya namun ia hanya mencintai Ichcha. Tapasya yang frustasi sempat memotong urat nadinya dengan pisau. Ichcha yang bermaksud menjemput Tapasya di kamar agar mau mengantarnya duduk di pelaminan, panik melihat Tapasya hendak bunuh diri.
Atas desakan nyonya besar (nenek Tapasya) pula, Ichcha menyerahkan Veer kepada Tapasya. Ichcha menyerahkan semuanya termasuk gaun pengantin, cadar, dan cincin. Prosesi pernikahan tetap berlangsung. Seluruh tamu termasuk keluarga Tapasya dan Veer, tidak mengetahui sama sekali bahwa wanita yang menutup kepala hingga wajahnya itu bukanlah Ichcha tetapi Tapasya. Misteri wajah di balik kerudung itupun berlanjut saat Veer memboyong Ichcha palsu ke rumahnya. Keberadaan Tapasya sebagai mempelai wanita (bukanlah Ichcha) baru diketahui saat Tapasya berada di rumah Veer. Ibu Veer yang pertama mengetahuinya. Ibu Veer percaya kepada Tapasya yang megatakan ia melakukan semua ini demi nama baik keluarganya hingga ia harus menggantikan Ichcha di pelaminan. Tapasya berbohong tentang Ichcha yang menyerah untuk menikah dengan Veer.
Ibu Veer lalu memberitahukan masalah ini kepada suami dan kakek Veer. Ketika mengetahui, awalnya ayah dan kakek Veer marah besar dan meminta agar mengembalikan Tapasya ke keluarganya serta mempertanyakan hal ini kepada Jogi Thakur. Namun karena dibujuk ibu Veer apalagi terkait aib keluarga, maka 'pernikahan palsu' ini harus dirahasiakan, tidak boleh diketahui khalayak.
Antara kecewa dan gembira, keluarga Veer pun menerima Tapasya sebagai menantu. Mereka berfikir, lebih baik memiliki Tapasya daripada anak seorang pelayan.
Veer yang terkejut mendapati wajah Tapasya saat penutup kepalanya dibuka, marah dan tidak percaya atas semua ini. Ia pun mendatangi Ichcha dan menanyakan kebenaran ucapan Tapasya bahwa pertukaran ini atas kehendak Ichcha sendiri. Keluarga Thakur tentu heran (karena memang belum mengetahui apa yg sebenarnya terjadi). Mendengar teriakan Veer, Ichcha keluar dari kamar. Sekeras apapun Ichcha berdalih, Veer tidak percaya. Veer sangat mengetahui sifat Ichcha, termasuk sifat Tapasya. Veer pun bersumpah di hadapan Ichcha dan keluarga Thakur bahwa ia tidak akan pernah menerima Tapasya sebagai istri walaupun seluruh dunia mengakui (Episode ke-86 ini layak ditonton karena memuaskan rasa jengkel penonton atas ketidakadilan yg diterima Ichcha).
Setelah Veer pergi, tuan Thakur mempertanyakan mengapa itu dilakukan Ichcha dan siapa yg memaksanya namun Ichcha tetap berbohong dan tuan Thakur tahu itu. Ditanyakan pada nenek Tapasya, si nyonya besar itu bungkam. Tuan Thakur marah besar dan begitu kecewa atas semua rahasia yang telah terjadi di rumahnya. Ia merasa sangat malu kepada Veer dan keluarganya.
Ichcha rela melepas Verr untuk Tapasya. Tapasya dinikahkan oleh seorang anak pelayan yang sangat direndahkannya. Ia juga tak memiliki hati besar dibandingkan Ichcha, anak seorang pelayan.
Awalnya Tapasya baik-baik saja Ichcha bersama Veer, karena ia memang tidak menyukainya. Ia ttidak cocok dengan Veer yang lurus-lurus saja dan terlalu monoton. Tapi rasa iri dan dengki serta hasutan dari neneknya membuatnya berbalik total. Hanya gara-gara Ichcha mendapatkan gelang berlian dan barang-barang bagus lain dari Veer yang memang kaya sedangkan Sid pacarnya hanya memberinya kalung permata kecil. Ia marah. Ia tidak rela Ichcha menjadi nyonya bangsawan yang lebih kaya dari dirinya.
Veer pun menghadapi masalah dari keluarganya. Keluarganya tidak setuju sama sekali niatinya hendak menikah dengan Ichcha, putri seorang pelayan. Namun Veer memaksa hingga akhirnya keluarganya setuju. Prosesi pernikahan pun dimulai dan Keluarga Bundela mengirimkan hantaran pengantin yang banyak dan mewah. Tapasya merasa iri dengan semua yang didapatkan Ichcha. Ia pun dengan liciknya merencanakan untuk menghancurkan segalanya dan hendak memiliki Veer hanya untuk dirinya. Nenek yang mengetahui rencana Tapasya pun mendukung rencana jahat itu.
Saat upacara Henna, Tapasya mengganti gaun kiriman dari ibu Veer untuk Ichcha dengan gaun miliknya yang sangat norak. Ia pun merias Ichcha dengan menor hingga ibu Veer mengira Ichcha yang miskin sengaja hendak mempermalukannya. Veer dan Ichcha memutuskan untuk menikah, Tapasya mendengar berita tersebut menjadi frustasi dan sangat iri.
Pada hari pernikahan Veer dan Ichcha, Tapasya nekad mendesak Veer untuk menikah denganya saja. Veer akhirnya faham dengan sifat Tapasya namun ia hanya mencintai Ichcha. Tapasya yang frustasi sempat memotong urat nadinya dengan pisau. Ichcha yang bermaksud menjemput Tapasya di kamar agar mau mengantarnya duduk di pelaminan, panik melihat Tapasya hendak bunuh diri.
Atas desakan nyonya besar (nenek Tapasya) pula, Ichcha menyerahkan Veer kepada Tapasya. Ichcha menyerahkan semuanya termasuk gaun pengantin, cadar, dan cincin. Prosesi pernikahan tetap berlangsung. Seluruh tamu termasuk keluarga Tapasya dan Veer, tidak mengetahui sama sekali bahwa wanita yang menutup kepala hingga wajahnya itu bukanlah Ichcha tetapi Tapasya. Misteri wajah di balik kerudung itupun berlanjut saat Veer memboyong Ichcha palsu ke rumahnya. Keberadaan Tapasya sebagai mempelai wanita (bukanlah Ichcha) baru diketahui saat Tapasya berada di rumah Veer. Ibu Veer yang pertama mengetahuinya. Ibu Veer percaya kepada Tapasya yang megatakan ia melakukan semua ini demi nama baik keluarganya hingga ia harus menggantikan Ichcha di pelaminan. Tapasya berbohong tentang Ichcha yang menyerah untuk menikah dengan Veer.
Ibu Veer lalu memberitahukan masalah ini kepada suami dan kakek Veer. Ketika mengetahui, awalnya ayah dan kakek Veer marah besar dan meminta agar mengembalikan Tapasya ke keluarganya serta mempertanyakan hal ini kepada Jogi Thakur. Namun karena dibujuk ibu Veer apalagi terkait aib keluarga, maka 'pernikahan palsu' ini harus dirahasiakan, tidak boleh diketahui khalayak.
Antara kecewa dan gembira, keluarga Veer pun menerima Tapasya sebagai menantu. Mereka berfikir, lebih baik memiliki Tapasya daripada anak seorang pelayan.
Veer yang terkejut mendapati wajah Tapasya saat penutup kepalanya dibuka, marah dan tidak percaya atas semua ini. Ia pun mendatangi Ichcha dan menanyakan kebenaran ucapan Tapasya bahwa pertukaran ini atas kehendak Ichcha sendiri. Keluarga Thakur tentu heran (karena memang belum mengetahui apa yg sebenarnya terjadi). Mendengar teriakan Veer, Ichcha keluar dari kamar. Sekeras apapun Ichcha berdalih, Veer tidak percaya. Veer sangat mengetahui sifat Ichcha, termasuk sifat Tapasya. Veer pun bersumpah di hadapan Ichcha dan keluarga Thakur bahwa ia tidak akan pernah menerima Tapasya sebagai istri walaupun seluruh dunia mengakui (Episode ke-86 ini layak ditonton karena memuaskan rasa jengkel penonton atas ketidakadilan yg diterima Ichcha).
Setelah Veer pergi, tuan Thakur mempertanyakan mengapa itu dilakukan Ichcha dan siapa yg memaksanya namun Ichcha tetap berbohong dan tuan Thakur tahu itu. Ditanyakan pada nenek Tapasya, si nyonya besar itu bungkam. Tuan Thakur marah besar dan begitu kecewa atas semua rahasia yang telah terjadi di rumahnya. Ia merasa sangat malu kepada Veer dan keluarganya.