Tapasya yang menyaksikan kematian Vansh, selalu saja dihantui ketakutan bahwa ia lah yang akan dipenjara karena telah membiarkan seseorang kehilangan nyawa. Ia pun mengeluarkan Veer dari penjara dan bersaksi bahwa Vansh bunuh diri. Namun, tindakan Tapasya membuat Veer jadi curiga bahwa Tapasya ada di tempat kejadian saat kakaknya bunuh diri. Tapasya semakin ketakutan.
Hingga ketakutan Tapasya pun menjadi kenyataan, karena ternyata Sid muncul di saat-saat tak terduga. Sid muncul untuk mengancam Tapasya.
Sepandai-pandainya Tapasya menyembunyikan, peristiwa itu akhirnya terbongkar juga. Diam-diam tanpa sepengetahuan Tapasya, Sid merekam kejadian saat Vansh bunuh diri itu dan menjadikannya untuk memeras Tapasya. Dalam rekaman itu semuanya tersimpan. Saat mereka bertemu di sebuah gedung sunyi, Sid menyerahkan rekaman itu dan mendapat imbalan uang yang sangat banyak dari Tapasya.
Namun, setelah Tapasya pergi, ternyata Veer ada di situ. Veer merampas rekaman dati Sid. Setelah menerima rekaman, Sid lantas ditangkap polisi yang dibawa serta oleh Veer. Sid pun mengarahkan tuduhannya pada Tapasya.
Rekaman itu lantas diputar Veer di depan seluruh keluarganya dan keluarga Tapasya (termasuk di hadapan Tapasya, Ichcha, nenek Tapasya, dan Fushkar). Tak terkira kemarahan ayah Tapasya menyaksikan kenyataan anaknya sangat jahat hingga ia menampar wajah Tapasya. Veer pun lantas mengusir Tapasya. Ayah Tapasya sendiri meninggalkan rumah Veer dengan malu dan kecewa yang tak terkira.
Di rumah, ayah Tapsya tak mau menerima Tapasya sebagai anaknya lagi dan mengusirnya. Bukannya insyaf, Tapasya malah menyalahkan Ichcha. Dan lagi-lagi, kemarahan ayah Tapasya tak terbendung.
Diusir, Tapasya lantas menginap di hotel dan kembali ke gaya hidup sewaktu remajanya dahulu: kelab malam. Berkenalan dengan seorang lelaki kaya bernama Raguvendra Prataph Rathore. Ia seorang penjudi, dan menemukan Tapasya seperti menemukan mascot kemenangan hari itu. Rathore tertarik pada kecantikan Tapasya, meski ia tahu di balik kecantikan itu tersembunyi sikap egois dan perhitungan.
Tapasya sempat masuk penjara pula menyusul Sid. Tak terkira bagaimana merananya Tapasya mengalami nasib sebagai tahanan, disuguhi makanan ala kadarnya, dan tidur hanya beralaskan lantai yang jauh dari kemewahan seperti saat di rumah dulu. Berkat lelaki kaya itu pula, Tapasya mendapat jaminan sehingga bisa bebas dan kembali ke meja judi.
Ibunda Tapasya bukan tak ada perhatian. Mendengar anaknya dipenjara, Divya menyusul ke penjara. Namun terlambat, Tapasya telah keluar.
Dalam kehidupannya yg labil dan sempat pula tinggal di perkampungan kumuh bersama mantan pembantu keluarganya saat ia masih kecil, Tapasya sempat bekerja di hotel dan salon. Ia juga mengalami bagaimana sakit hatinya harus memakai pakaian bekas Ichcha yang didapat mantan pembantunya itu dari keluarga Veer yang membagi-bagikan pakaian bekas Ichcha saat masih berstatus istri dari mendiang Vansh. Tapasya ingat, sewaktu kecil, Ichcha lah yang memakai pakaian bekas darinya. Sekilas, ia teringat kembali peristiwa saat Damini memarahinya karena telah memaksa Ichcha menyerahkan Veer di hari pernikahan palsu dahulu.
Lanjutannya :
Hingga ketakutan Tapasya pun menjadi kenyataan, karena ternyata Sid muncul di saat-saat tak terduga. Sid muncul untuk mengancam Tapasya.
Sepandai-pandainya Tapasya menyembunyikan, peristiwa itu akhirnya terbongkar juga. Diam-diam tanpa sepengetahuan Tapasya, Sid merekam kejadian saat Vansh bunuh diri itu dan menjadikannya untuk memeras Tapasya. Dalam rekaman itu semuanya tersimpan. Saat mereka bertemu di sebuah gedung sunyi, Sid menyerahkan rekaman itu dan mendapat imbalan uang yang sangat banyak dari Tapasya.
Namun, setelah Tapasya pergi, ternyata Veer ada di situ. Veer merampas rekaman dati Sid. Setelah menerima rekaman, Sid lantas ditangkap polisi yang dibawa serta oleh Veer. Sid pun mengarahkan tuduhannya pada Tapasya.
Rekaman itu lantas diputar Veer di depan seluruh keluarganya dan keluarga Tapasya (termasuk di hadapan Tapasya, Ichcha, nenek Tapasya, dan Fushkar). Tak terkira kemarahan ayah Tapasya menyaksikan kenyataan anaknya sangat jahat hingga ia menampar wajah Tapasya. Veer pun lantas mengusir Tapasya. Ayah Tapasya sendiri meninggalkan rumah Veer dengan malu dan kecewa yang tak terkira.
Di rumah, ayah Tapsya tak mau menerima Tapasya sebagai anaknya lagi dan mengusirnya. Bukannya insyaf, Tapasya malah menyalahkan Ichcha. Dan lagi-lagi, kemarahan ayah Tapasya tak terbendung.
Diusir, Tapasya lantas menginap di hotel dan kembali ke gaya hidup sewaktu remajanya dahulu: kelab malam. Berkenalan dengan seorang lelaki kaya bernama Raguvendra Prataph Rathore. Ia seorang penjudi, dan menemukan Tapasya seperti menemukan mascot kemenangan hari itu. Rathore tertarik pada kecantikan Tapasya, meski ia tahu di balik kecantikan itu tersembunyi sikap egois dan perhitungan.
Tapasya sempat masuk penjara pula menyusul Sid. Tak terkira bagaimana merananya Tapasya mengalami nasib sebagai tahanan, disuguhi makanan ala kadarnya, dan tidur hanya beralaskan lantai yang jauh dari kemewahan seperti saat di rumah dulu. Berkat lelaki kaya itu pula, Tapasya mendapat jaminan sehingga bisa bebas dan kembali ke meja judi.
Ibunda Tapasya bukan tak ada perhatian. Mendengar anaknya dipenjara, Divya menyusul ke penjara. Namun terlambat, Tapasya telah keluar.
Dalam kehidupannya yg labil dan sempat pula tinggal di perkampungan kumuh bersama mantan pembantu keluarganya saat ia masih kecil, Tapasya sempat bekerja di hotel dan salon. Ia juga mengalami bagaimana sakit hatinya harus memakai pakaian bekas Ichcha yang didapat mantan pembantunya itu dari keluarga Veer yang membagi-bagikan pakaian bekas Ichcha saat masih berstatus istri dari mendiang Vansh. Tapasya ingat, sewaktu kecil, Ichcha lah yang memakai pakaian bekas darinya. Sekilas, ia teringat kembali peristiwa saat Damini memarahinya karena telah memaksa Ichcha menyerahkan Veer di hari pernikahan palsu dahulu.
Lanjutannya :